Adaptasi Mahkluk Hidup
1.
Adaptasi Morfologi
Adaptasi
morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat tubuh
makhluk hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi morfologi ini merupakan jenis
adaptasi yang paling mudah untuk diamati.
2.
Adaptasi Fisiologi
Adaptasi
fisiologi merupakan bentuk penyesuaian fungsi alat-alat dalam tubuh makhluk
hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi fisiologi tidak mudah diamati seperti
halnya adaptasi morfologi.
Contoh:
a.
Kotoran unta kering dan urinenya pekat.
b.
Manusia akan berkeringat jika berada pada suhu tinggi.
c.
Herbivora (hewan pemakan tumbuhan) mempunyai enzim selulosa untuk mencerna
makanannya.
d.
Cacing tanah memiliki kelenjar zat kapur untuk menetralkan zat makanannya yang
berupa daun yang telah busuk.
3.
Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi
tingkah laku merupakan penyesuaian diri terhadap lingkungannya dalam bentuk
tingkah laku. Contoh adaptasi tingkah laku :
a.
Cecak memutuskan ekornya yang disebut autotomi jika dikejar musuh.
b.
Walang sangit mengeluarkan bau yang sangat menyengat untuk mengusir musuhnya.
c.
Bunglon akan mengubah warna tubuh sesuai dengan lingkungannya.
d.
Hewan kaki seribu (luwing) menggulung bila disentuh.
e.
Musang dan kumbang berpura-pura mati jika diserang musuh.
f.
Cumi-cumi menyemburkan cairan seperti tinta untuk menghindari musuhnya.
g.
Anjing sering menjulurkan lidahnya untuk mengurangi panas tubuhnya.
h.
Kerbau berkubang di hari panas.
Cara
hewan melindungi diri dari musuh dengan cara :
- Mengubah warna kulitnya.
- Mengeluarkan bau yang tak sedap.
- Kuku dan gigi yang tajam.
- Tanduk yang runcing.
- Menggunakan sengatnya.
- Mengeluarkan bisa.
- Menyemburkan cairan tinta.
- Pura-pura mati.
- Tumbuhan melindungi diri dengan duri, getah, racun, rasa yang menyengat, bau yang busuk
Sumber: https://tekunbelajargembira.wordpress.com/adaptasi-hewan-dan-tumbuhan/
Comments
Post a Comment